Rabu, 2 Agustus 2023 – 20:02 WIB
Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, mengatakan pemerintah dan beberapa lembaga yang terdiri dari jajaran TNI-Polri dan BNPB berkoordinasi dalam penanganan kasus kekeringan di Papua Tengah.
Baca Juga :
Wapres Ma’ruf Amin Pastikan Warga Meninggal di Papua Tengah Bukan karena Kelaparan
Oleh sebab itu, pemerintah akan menambah masa tanggap darurat yang semula satu minggu, menjadi dua minggu.
“Mengenai bantuan pertama sekarang ada tanggap masa darurat yang ditetapkan satu minggu, kami sepakat ini akan ditambah, kami sepakat ditambah menjadi 2 minggu. Itu yang pertama nanti kami evaluasi lagi,” kata Ma’ruf Amin kepada wartawan di rumah dinas Wapres, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Agustus 2023.
Baca Juga :
Manfaat Memasak dengan Bawang Putih: Aroma dan Kesehatan untuk Hidup Lebih Sehat
Lahan tandus kekeringan akibat kemarau di Kabupaten Puncak, Papua Tengah
“Seperti diketahui bahwa sudah terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem, dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan, tetapi karena diare dan karena cuaca,” kata sambungnya.
Baca Juga :
BNPB Sebut 6000 Orang Mengungsi karena Kelaparan di Papua Tengah
Terkait bantuan kepada masyarakat, kata dia, pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik ke Papua Tengah. Namun, banyak kendala seperti cuaca yang harus dihadapi dalam perjalanan.
“Secara umum sekarang sudah dilakukan pengiriman (bantuan) ke sana dan sudah sampai, tetapi memang ada masalah yang dihadapi. Pertama, soal kendala cuaca ini sebenarnya semua logistik sudah tersedia (untuk dikirimkan) tetapi ada masalah cuaca, dan kedua itu distribusi dari tempat pengiriman pertama ke daerah-daerah itu tidak ada akses, sehingga harus dipanggul, Jadi itu persoalan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Kemudian, mengenai kesehatan penduduk Papua Tengah, Ma’ruf mengatakan pihaknya akan mengantisipasi kelompok rentan dan anak-anak. Saat ini pun baru ada satu daerah yang diantisipasi oleh pemerintah.
Quoted From Many Source